BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minuman isotonik dan makanan kemasan saat ini menjadi kecenderungan konsumsi masyarakat. Publik menilai makanan kemasan dapat membantu tubuh yang kekurangan energi serta mengandung karbohidrat yang dapat mengganti nasi sebagai makanan pokok yang dikonsumsi sedangkanminuman isotonik berfungsi mengganti cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas. Keyakinan itu diperkuat gencarnya produsen makanan dan minuman itu mempromosikan produknya.
Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, di antaranya mengangkut dan menyerap zat-zat gizi di dalam darah, membantu proses pencernaan dan menjaga suhu tubuh. Mengingat fungsinya maka manusia membutuhkan cairan setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui pernapasan, keringat, dan urine. Jika cairan yang keluar tidak segera digantikan maka tubuh dapat mengalami dehidrasi. Gejala yang muncul antara lain badan lemas, mata berkunang-kunang hingga konsentrasi menurun. Aktivitas fisik yang terlampau berat juga bisa menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan yang ditandai dengan gejala mual, lelah, nyeri kepala, muntah, bahkan kejang otot.
Perbedaan antara minuman isotonik dan air putih biasa adalah minuman isotonik mengandung berbagai mineral yang diperlukan tubuh, antara lain natrium, kalium, kalsium, magnesium, karbohidrat, vitamin dan sebagainya. Selain itu minuman isotonik dapat segera mengganti cairan tubuh yang hilang (mengganti ion atau elektrolit tubuh). Berdasarkan hasil riset Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) dan LP3ES menyatakan 70% minuman isotonik mengandung bahan pengawet. Kandungan pengawet yang ditemukan oleh Kombet salah satunya, yaitu natrium benzoat (Suara Karya, 2006).
Malasnya masyarakat mengkonsumsi sayur-sayuran dan ikan karena kesibukan kerja serta dapat menghemat biaya, banyak diantaranya lebih memilih mengkonsumsi makanan yang siap saji seperti Mie dan Ikan Kalengan. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap dampak yang diakibatkan jika mengkonsumsi makanan kemasan dan minuman isontonik menyebabkan semakin banyak pula dampak negatif yang didapatkan. Salah satu bahan kimia yang berbahaya adalah Natrium Benzoat yang digunakan sebagai bahan pengawet untuk makanan atau minuman kemasan.
Dengan adanya fenomena di atas, maka perlu diketahui lebih lanjut tentang pengaruh bahan pengawet natrium benzoat terkait pemakaiannya di dalam makanan kemasan(instan) dan minuman isotonik.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1) Apakah yang dimaksud dengan Natrium Benzoatdan bagaima strukturnya
2) Bagaimanakah peran natrium benzoat dalam makanan kemasan (instan) dan minuman isotonik?
3) Apakah dampak yang ditimbulkan akibat pemakaian natrium benzoatsebagai bahan pengawet dalam makanan kemasan (instan) dan minuman isotonik?
4) Bagaimana cara menanggulangi dampak yang diakibatkan oleh pemakaian bahan pengawet natrium benzoat?
5) Bagaimana langkah-langkah dalam memilih makanan kemasan dan minuman isotonikyang aman untuk dikonsumsi?
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain adalah:
1) Mengetahui pengertian Natrium Benzoat dan strukturnya
2) Mengetahui peran natrium benzoat dalam minuman isotonik,
3) Mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pemakaian natrium benzoat sebagai bahan pengawet dalam minuman isotonik,
4) Memperoleh cara penanggulangan terhadap dampak yang diakibatkan oleh bahan pengawet natrium benzoat pada minuman isotonik, dan
5) Mengetahui langkah-langkah dalam memilih makanan dan minuman yang aman untuk dikonsumsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Struktur Natrium Benzoat
Natrium benzoat adalah senyawa yang digunakan sebagai pengawet dalam bentuk garam, dengan ciri-ciriberbentuk serbuk atau kristal putih, halus, sedikit berbau, berasa payau,dan pada pemanasan yang tinggi akan meleleh lalu terbaka.
Menurut sebuah studi WHO, Sodium Benzoat atau Natrium Benzoat adalah bahan pengawet yang digunakan untuk makanan dan minuman serta sangat cocok
untuk jus buah maupun minuman ringan. Sodium benzoat banyak
digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya. Sodium benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem (yang dikeringkan) dan lain-lain.
untuk jus buah maupun minuman ringan. Sodium benzoat banyak
digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman seperti jus buah, kecap, margarin, mentega, minuman ringan, mustard, sambal, saus salad, saus tomat, selai, sirup buah dan lainnya. Sodium benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem (yang dikeringkan) dan lain-lain.
Dalam bahan pangan garam benzoat terurai menjadi bentuk efektif yaitu bentuk asam benzoat yang tak terdisosiasi. Memiliki fungsi sebagai anti mikroba
yang optimum pada pH 2,5-4,0 serta menghambat pertumbuhan kapang dan
khamir (Nurcahyani, 2005).
yang optimum pada pH 2,5-4,0 serta menghambat pertumbuhan kapang dan
khamir (Nurcahyani, 2005).
Struktur Natrium benzoat :
| ||||
2.2 Peran Bahan pengawet Natrium Benzoat
2.2.1 Pada makanan Kemasan (instan)
Zat Pengawet adalah bahan yang ditambahkan dalam makan dengan tujuan menghambat kerusakan oleh mikroorganisme (bakteri, khamir, kapang) sehingga proses pembusukan atau pengasaman atau penguraian dapat dicegah. Bahan pengawet pada makanan dan minuman berfungsi menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, menghindarkan oksidasi makanan sekaligus menjaga nutrisi makanan.
Pada makanan instan seperti Mie, zat pengawet lebih banyak terdapat pada bumbu penyedap. Hal tersebut karena jika pada bumbu penyedap tidak digunakan pengawet dapat menyebabkan bumbu mudah teroksidasi dengan udara, seperti dapat menyebabkan bumbu menjadi menyatu, dan keras. Adanya zat pengawet sangat membantu penundaan pembusukan pada bumbu penyedap, umumnya zat pengawet yang sering digunakan adalah Natrium Benzoat.
Berdasarkan hasil riset, hampir semua Mie Instant seperti Indomie, Mie Sedap dan Sarimi menggunakan bahan pengawet Natrium Benzoat. Garam Natrium Benzoat merupakan bahan pengawet yang banyak digunakan secara luas pada bahan makanan yang bersifat asam. Bahan ini efektif untuk mencegah pertumbuhan khamir, kapang dan bakteri pada tingkat keasaman pH 2.5 - 4.0. US FDA (Food Drug Administration) memuat pengawet benzoat dalam sebagai kategori aman atau GRAS (generally recognized as safe). Penggunaan pada produk makanan diperbolehkan tidak melebihi dari 0.1% atau 1000 ppm (Luthana,2008).
2.2.2 Pada Minuman Isotonik
Zat Pengawet adalah bahan yang ditambahkan dalam makan dengan tujuan menghambat kerusakan oleh mikroorganisme (bakteri, khamir, kapang) sehingga proses pembusukan atau pengasaman atau penguraian dapat dicegah. Bahan pengawet pada makanan dan minuman berfungsi menekan pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan, menghindarkan oksidasi makanan sekaligus menjaga nutrisi makanan.
Penggunaan pengawet tersebut harus mengikuti takaran yang
dibenarkan. Upaya produsen ( pelaku usaha) dalam memberikan perlindungan konsumen sehubungan dengan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah dengan memenuhi ketentuan tentang pengaturan penggunaan pengawet terhadap produk makanannya. Penggunaan pengawet yang diizinkan dan takaran yang benar, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen dan kemungkinan penggunaan zat yang mengandung bahaya.
dibenarkan. Upaya produsen ( pelaku usaha) dalam memberikan perlindungan konsumen sehubungan dengan penggunaan bahan pengawet pada makanan adalah dengan memenuhi ketentuan tentang pengaturan penggunaan pengawet terhadap produk makanannya. Penggunaan pengawet yang diizinkan dan takaran yang benar, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap konsumen dan kemungkinan penggunaan zat yang mengandung bahaya.
Rumus kimia natrium benzoat yaitu C6H5NaCO2 yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, termasuk ke dalam zat pengawet organik. Produk pangan yang banyak menggunakan natrium benzoat sebagai pengawet adalah minuman ringan serta produk minuman yang terbuat dari buah.
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, termasuk ke dalam zat pengawet organik. Produk pangan yang banyak menggunakan natrium benzoat sebagai pengawet adalah minuman ringan serta produk minuman yang terbuat dari buah.
Penambahan pengawet natrium benzoat pada minuman isotonik tidak dilarang pemerintah. Namun, produsen hendaknya tidak menambahkan pengawet dengan ukuran sesuka hati, karena bahan pengawet tersebut akan menjadi berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan (Siswoyo, 2007).
nice artikel....makasih yaa
ReplyDeletebenzoat termasuk pengawet yang aman atau tidak y? Maidaniipancakedurian.com Distributor Resmi Pancake Durian, Oleh Oleh Khas Medan
ReplyDelete